Materi Teori Kejuruan TKJ – Rancang Bangun Jaringan




Assalamualaikum Wr. Wb
Kali ini saya akan membuat rangkuman tentang Teori Kejuruan TKJ (Teknik Komputer Jaringan) – Rancang Bangun Jaringan untuk persiapan UNBK nantinya, semoga materi ini bisa bermanfaat untuk kita semua.uintuk yang males nge – scroll langsung aja klik disini materinya.


PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL

1. Access Point


Access Point merupakan alat terpenting dalam membangun jaringan wireless maupun jaringan Hotspot. Pada dasarnya access point merupakan hub untuk wirelass dan bridge untuk jaringan LAN UTP, oleh karena itu, biasanya pada access point terdapat port untuk konektor RJ-45.

2. WLAN

Wireless adapter di pakai oleh computer client untuk menerima dan mentransmisikan sinyal wireless adapter mempunyai prinsip kerja yang hampir sama dengan sebuah access point, tapi lebih sederhana.
Berdasarkan penggunaannya secara umum wireless adapter di bedakan menjadi 2 macam,yaitu:
  • Wireless adapter untuk PC
  • Wireless adapter untuk Laptop

3. Antena Eksternal


Antenna eksternal adalah alat ntuk menambah jarak jangkauan pancaran wireless LAN, kita membutuhkan sebuah antena eksternal yang di letakkan pada luar gedung. Hal tersebut di maksudkan agar pancaran sinyal yang diterima oleh wireless LAN tersebut dapat mencapai jarak yang jauh, biasanya jarak yang di capai oleh antena eksternal dapat mencapai 5-10 km.

4. Bluetooth


Bluetooth adalah suatu teknologi komunikasi wireless yang memanfaatkan frekuensi radio ISM 2.4 GHz untuk menghubungkan perangkat genggam secara terpisah (handphone, PDA, computer, printer, dan lain-lain) dengan jangkauan yang relatif pendek. Perangkat-perangkat genggam yang terpisah tersebut dapat saling bertukar informasi atau data dengan menggunakan Bluetooth.

LAYANAN – LAYANAN JARINGAN

1. DHCP
DHCP atau lengkapnya Dynamic Host Configuration Protocol merupakan layanan yang secara otomatis memberikan ip address ke komputer yang memintanya.

2. DNS
DNS (Domain Name Server) adalah server yang digunakan untuk mengetahui IP Address suatu host lewat host name-nya.

3. FTP
File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP.

4.  NTP
Network Time Protocol (NTP) adalah sebuah protokol untuk sinkronisasi jam-jam sistem komputer di atas paket-switching, variabel-latency jaringan data.

5. Mail
Mail adalah sebuah penyedia surat elektronik

6. Web Mail
Webmail adalah suatu aplikasi khusus yang disediakan penyedia layanan email untuk mengakses email melalui sebuah browser.

7. Proxy
Proxy server (peladen proxy) adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet.

PENGALAMATAN JARINGAN

IP address ( internet protocol) adalah alamat logika yang di berikan kepada perangkat jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP, dimana protocol TCP/IP digunakan untuk meneruskan packet informasi (routing) dalam jaringan LAN,MAN,WAN dan internet.

JENIS JENIS VERSI PENGALAMTAN JARINGAN.

Saat ini ada 2 versi IP address yaitu:
  • IP versi 4(IPv4)
IPv4 ini menggunakan penomoran 32-bit dan terdiri dari 4 oktet decimal dan dibuat pada tahun 1983 dan masih di gunakan pada sampai saat ini.
Contoh pengalamatan IPv4 :
 202.134.64.139
  • IP versi 6 (IPv6)
IPv6 ini menggunakan penomoran 128-bit , dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagike dalam blok berukuran 16-bit, yang akan di konfersikan ke dalam blangan heksadesimal berukuran 4digit.
setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan di pisahkan dengan tanda  ( : ) titik dua
Contoh pengalamatan IPv6 :
21DA:00D3:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

IP versi 4 (IPv4)

Dalam  IPv4 atau IP versi 4 alamat IP address di bagi menjadi 5 kelas yaitu:
  • Kelas A : 1 – 126
  • Kelas B :128-191
  • Kelas C :192-223
  • Kelas D :224-239
  • Kelas E :240-255
Berikut ini akan di jelaskan dari tiap tiap kelas tersebut.

a. Kelas A
IP address kelas A memiliki rentang alamat :
1.0.0.0 – 126.255.255.255 subnetmask default Kelas A:
255.0.0.0 default maximal host Kelas A:
16.777.214 host secara default pada alamat IP Kelas A, 8-bit pertama digunakan untuk alamat network dan 24-bit berikutnya digunakan untuk alamat host.


b. Kelas B IP address Kelas B memiliki rentang alamat :
128.0.0.0 – 191.255.255.255 subnetmask default Kelas B:
255.255.0.0 default maximal Host Kelas B :
65.534 host secara default pada alamat IP address kelas B, 16 bit pertama digunakan untuk alamat network dan 16 bit berikutnya digunakan untuk alamat host.


c. Kelas C IP address kelas C memiliki rentang alamat :
192.0.0.0 – 233.255.255.255 subnetmask default kelas C :
255.255.255.0 default maximal host Kelas C
256 host. secara default  pada alamat IP address kelas C, 24 bit pertama digunakan untuk  alamat network dan 8 bit berikutnya digunakan untuk alamat host.


d. Kelas D IP address kelas D memiliki rentang alamat :
244.0.0.0 – 239.255.255.255 4 bit pertama alamat kelas D selalu di set ke nilai biner 1110
kelas D digunakan sebagai alamat multicasting yaitu alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket ke banyak penerima.


e. Kelas E IP address kelas E memiliki rentang alamat :
224.0.0.0 – 254.255.255.255 4 bit pertama kelas E selalau di set ke dalam nilai biner 1111
alamata IP address kelas E disediakan sebagai alamat  yang bersifat “eksperimental” atau percobaan yang di cadangkan untuk digunakan pada masa depan.

Untuk pembagian IPv4, pengalamatan ini dibagi menjadi 2 sifat yaitu, IP private dan IP public.

IP private hanya bersifat local dan tidak bisa digunakan untuk mengakses internet & penggunaannya bebas.
tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP privat lihat list di bawah ini.
Kelas A : IP 10.x.x.x
Kelas B : IP172.16.x.x sampai 172.30.x.x
Kelas C : IP 192.168.x.x

IP public bersifat worldwide, bisa digunakan untuk mengakses internet namun penggunaan atau konfigurasinya tidak bebas (ada yang mengatur).
tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP public, yang intinya IP public tidak termasuk list IP yang terdapat pada IP private.
lembaga yang mengatur / menyediakan IP public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering Association.

GELOMBANG RADIO

Gelombang adalah getaran (atau osilasi yaitu suatu gerakan bolak-balik secara periodek) yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Contohnya seperti gelombang ombak di pantai.
Frekuensi dan Panjang Gelombang
Dalam gelombang elektromagnetik ada beberapa parameter yang dapat diukur, yaitu panjang gelombang (wave length), frekuensi dan kecepatan.
  • Panjang gelombang (λ) merupakan jarak yang ditempuh gelombang dalam 1 periode. Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah. Gelombang air laut saat mendekati pantai akan berubah panjang gelombangnya.
  • Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Misalkan untuk mencapai suatu jarak tertentu, semakin panjang gelombang, semakin rendah frekuensinya. Dan sebaliknya, semakin pendek gelombang, semakin tinggi frekuensi yang diperlukan.
  • Kecepatan = Frekuensi * Panjang Gelombang

Kecepatan biasanya diukur dalam meter per detik, frekuensi biasanya di ukur dalam getaran per detik (atau Hertz, yang di singkat Hz), dan panjang gelombang biasanya di ukur dalam meter.

Pengertian Bandwidth
Bandwidth atau Lebar pita dalam teknologi komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000Hz (Hertz), yang merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon ini.

Pengertian Spektrum Frekuensi Radio dan Pengalokasiannya – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar adanya Radio FM, Radio AM, Frekuensi VHF Televisi maupun Frekuensi UHF Televisi. Jadi apa yang dimaksud dengan nama-nama tersebut dan apa yang membedakannya? Berikut ini adalah pembahasan singkat dari Spektrum Frekuensi Radio beserta pengalokasian Frekuensi berdasarkan penggunaanya.

Spectrum Gelombang Electromagnetic
Gelombang elektromagnetik meliputi frekuensi, maupun panjang gelombang, yang sangat lebar. Wilayah frekuensi dan panjang gelombang ini sering di sebut sebagai spektrum elektromagnetik. Bagian spektrum elektromagnetik banyak di kenali oleh manusia adalah cahaya, yang merupakan bagian spektrum elektromagnetik yang terlihat oleh mata.

Yang dimaksud dengan Gelombang Radio adalah Gelombang Elektromagnetik yang disebarkan melalui Antena. Gelombang Radio memiliki Frekuensi yang berbeda-beda sehingga memerlukan penyetelan Frekuensi tertentu yang cocok pada Radio Receiver (Penerima Radio) untuk mendapatkan sinyal tersebut.  Frekuensi Radio (RF) berkisar diantara 3 kHz sampai 300 GHz.



Pengertian Singkat Radio AM dan Radio FM
Sebagai informasi tambahan, saat ini 2 jenis siaran Radio Komersial paling sering kita temui di perangkat penerima Radio adalah Radio AM dan Radio FM. Yang dimaksud dengan AM (Amplitude Modulation) adalah proses memodulasi sinyal Frekuensi Rendah pada gelombang Frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo Gelombang Frekuensi Tinggi (Frekuensi pembawa) tanpa mengubah Frekuensinya.
 
Sedangkan yang dimaksud dengan FM (Frequency Modulation) adalah proses mengirimkan sinyal Frekuensi rendah dengan cara memodulasi gelombang Frekuensi tinggi yang berfungsi sebagai gelombang pembawa. Jadi yang membedakan antara AM dan FM adalah proses yang digunakan dalam memodulasi Frekuensi tinggi sebagai Frekuensi pembawanya.





PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL
1. Identifikasi kegiatan survey (koordinat, zona, channel, noise)

Survey lokasi a. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan  Kompas pada peta
b. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang(obstructure) sepanjang path
c. Hitung SOM, path dan accessories loss, EIRP, Freznal zone, ketinggian antena
d. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemudian potensi hidden station, over shoot, dan test  noise serta interferensi
e. Tentukan posisi ideal Tower, elevasi, panjang kabel dan alternative seandainya ada kesulitan  dalam instalasi
f. Rencanakan sejumlah alternative metode instalasi


2. Penentuan Kapasitas Jaringan wireless
3. Penentuan topologi jaringan Wireless
Berikut jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless:
-    Independent Basic Service Set (IBBS)

AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya.

- Basic Service Set
Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.



- Extended Service Set
Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.




- Paduan BSS dan ESS
Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel. 

4. Mengidentifikasi interkoneksi perangkat jaringan
5. Kondisi Channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung standar protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.
6. Interferensi
Beberapa sumber noise:
- Natural noise, adalah noise dari atmosfer dan galaksi
- Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon cordless, dan indoor WiFi
- Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima
- Interferensi dari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan wireless lain yang bekerja pada band yang sama.
- Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya, atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar. 
- Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar frekwensi band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.

PROTOKOL LINK - STATE

Berbeda dengan operasi protokol routing vektor jarak, router dikonfigurasi dengan protokol routing link-state dapat membuat “tampilan lengkap” atau topologi jaringan dengan mengumpulkan informasi dari semua router lainnya. Untuk melanjutkan analogi kita tentang rambu lalulintas, menggunakan protokol routing link-state adalah seperti memiliki peta lengkap dari topologi jaringan. Rambu lalulintas sepanjang jalan dari asal ke tujuan tidak diperlukan, karena semua router link-state yang menggunakan “peta” jaringan yang identik. Sebuah router link-state menggunakan informasi link-state untuk membuat peta topologi dan untuk memilih jalan terbaik untuk semua jaringan tujuan dalam topologi.

Dengan beberapa protokol routing vektor jarak, router mengirim update berkala informasi routing mereka ke tetangga mereka. Protokol routing link-state tidak menggunakan update periodik. Setelah jaringan konvergen, update link-state hanya dikirim ketika ada perubahan topologi. Misalnya, update
link-state dalam animasi tidak dikirim sampai jaringan 172.16.3.0 down.

Protokol Link-state protokol bekerja terbaik dalam situasi sebagai berikut:
  • Desain jaringan hirarkis, biasanya terjadi pada jaringan yang besar.
  • Administrator memiliki pengetahuan yang baik untuk menerapkan protokol routing link-state.
  • Kecepatan konvergensi jaringan sangat penting.

Fungsi dan operasi protokol routing link-state akan dijelaskan di bab berikutnya. Anda juga akan belajar tentang operasi dan konfigurasi dari protokol routing link-state OSPF.

2 Responses to "Materi Teori Kejuruan TKJ – Rancang Bangun Jaringan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel